hai gan,kali ini kita coba menyimak keterkaitan narkoba dengan seks bebas . . . langsung saja,APAKAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA TERKAIT DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS ?????????APAKAH NARKOBA PENYEBAB MARAKNYA SEKS BEBAS???ATAUKAH SEKS BEBAS YANG MENYEBABKAN MENINGKATNYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA??? nah coba kita simak ya sob..
Dampak kerja extacy dalam tubuh kita adalh memicu detak nadi lebih cepat dari normal,bila normal detak nadi adalah 60-80 detik permenit,sedangkan setelah konsumsi extacy detak nadi bis sampai lebih dari 120 permenit artinya dua kali kerja normal.Detik nadi yang terpacu lebih cepat mengakibatkan badan tidak bisa diam,tetapi harus bergerak istilahnya tripping.Sederhananya adalah bila kita melakukan aktifitas lari cepat maka detak nadi kitapun akan terpacu lebih cepat,saat kita berhenti otomatis kita tidak bisa langsung diam,tetapi harus bergerak sampai detak itu pelan-pelan menurrun.Efek extacy sendiri saa ON cukup lama,bisa lebih dari satu jam tergantung jumlah dan kualitas extacy sendiri.
Saat DROP di mana efek extacy telah berkurang di detak nadi, efek berikutnya adalah menstimulan libido seks.Saat kondisi seperti ini maka siapapun tidak merasa perlu untuk menseleksi siapa part seksnya..
gitu gan,sekarang coba kita simak efek shabu dan seks bebas...
Shabu adalah jenis narkoba yang memiliki efek merangsang Susunan Saraf Pusat(SSP) untuk bekerja. efek dari sabu ini bisa merangsang seseorang untuk bekerja atau bertahan beraktifitas leebih lama dari normal,bisa lebih dari dua hari dua malam.
Biasanya orang mengkonsumsi shabu seringkali dikaitkan dengan tujuan orientasi , misalkan kemampuan beraktifitas lebih,lembur kerja atau untuk orientasi kekuatan,aktifitas seksual.
Saalah satu orientasi seseorang mengkonsumsi narkoba jenis shabu adalah untuk mendukung aktifitas seksual mereka.Harapan mereka adalah dengan mengkonsumsi shabu,dapat memberikan kekutan lebih lam memuaskan lawan seksnya.
putaw dan seks bebas,,,,
Narkoba jenis putaw(heroin atau opium)merupakan narkoba yang tingkat ketergantungannya sangat tinggi,sehingga bila tanpa putw mereka akan kesakitan atau"sakauw".Pemakaian jeis putaw ini menyababkan seseorang harus terus-menerus mengkonsumsi,maka untuk memenuhi kebutuhan mengkonsumsi putaw mereka rela melakukan apapun,seperti mencuri,merampok,atau melakukan seks komersial seperti pelacur dan gigolo.Pada saat mereka mencoba putus obatpun,ada efek yang ditimbulkan berkaitan dengan libido seks mereka.Tahapan sakit sakauw seperti gunung,awalnya tidak terlalu sakit,kemudian sakitnya memuncak pada hari ketiga atau keempat kemudian menurun kembali dan selanjutnya perlahan di hari ke tujuh sakitnya mulai menghilang,pada saat sakitnya hilang ternyata efek lainnya adalah menimbulkan keinginan berhubungas seksual..
jadi sob jgn coba-coba memakai narkoba karena efek yang di timbulkan sangat besar,merugikan diri sendiri,orangtua,orang-orang di sekitar kita.smoga bermanfaat.. .
Pages - Menu
▼
Pages - Menu
▼
Saturday, 7 December 2013
Thursday, 5 December 2013
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN
A.
Pengertian Strategi Komunikasi
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa :
“.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa :
“.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).
Para pakar
ilmu komunikasi mengelompokkan pembagian komunikasi dalam bentuk yang
bermacammacam. Sebagaimana telah dipaparkan Dedy Mulyana dalam bukunya berjudul
Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar bahwasanya komunikasi dilihat dari peserta
komunikasinya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
1. Komunikasi Antarpersonal
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara
orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi yang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Bentuk
khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic
communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua
sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah:
Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang
dekat.
Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan
secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal.
2. Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan
memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya
adalah keluarga, tetangga , kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok
pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu
keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada
komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut (small group communication).
Kminikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi,
karena itu kebanyakan teori komunikasi antar pribadi berlaku juga bagi
komunikasi kelompok.
3. Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media
massa, baik cetak(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang
dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada
sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen.
Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas
(khususnya media elektronik). Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan
komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan
yang disampaikan media massa ini.
DeFleur & McQuails mendefinsikan komunikasi massa sebagai “suatu proses
melalui mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarluskan
pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta
diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui
berbagai macam cara.” Definisi lain datang dari Littlejohn yang mengatakan
“komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi-organisasi media
memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, dan
proses di mana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi
oleh audien.” Ini artinya, proses produksi dan transmisi pesan dalam komunikasi
massa sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kepentingan audience
Tujuan Komunikasi Pemasaran
Menurut
Kennedy dan Soemanegara (hal 119), tujuan
komunikasi pemasaran adalah untuk mencapai tiga tahap perubahan,
yaitu:
1. Perubahan pengetahuan
Dalam tahap ini perusahaan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang keberadaan produk, bentuk produk, untuk apa produk itu diciptakan dan ditujukan kepada siapa.
2. Perubahan sikap
Perubahan sikap tentunya mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen yaitu:
a. Efek kognitif yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu, yang mengakibatkan perubahan pada aspek pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan.
b. Efek afeksi yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
c. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
3. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Penerapan strategi dan teknik komunikasi pemasaran harus tepat, karena harus disesuaikan dengan karakteristik produk, segmen pasar yang dituju, tujuan pemasaran yang ingin dicapai serta karakter dan kondisi perusahaan.
Program komunikasi yang efektif pasti memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan komunikasi adalah penggunaan secara terencana dan terkoordinasi dari berbagai metode komunikasi dalam upaya atau tujuan untuk memecahkan suatu problem tertentu. Metode atau alat komunikasi dalam komunikasi pemasaran mengacu pada media atau saluran komunikasi yang efektif untuk kegiatan promosi.
1. Perubahan pengetahuan
Dalam tahap ini perusahaan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang keberadaan produk, bentuk produk, untuk apa produk itu diciptakan dan ditujukan kepada siapa.
2. Perubahan sikap
Perubahan sikap tentunya mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen yaitu:
a. Efek kognitif yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu, yang mengakibatkan perubahan pada aspek pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan.
b. Efek afeksi yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
c. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.
3. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Penerapan strategi dan teknik komunikasi pemasaran harus tepat, karena harus disesuaikan dengan karakteristik produk, segmen pasar yang dituju, tujuan pemasaran yang ingin dicapai serta karakter dan kondisi perusahaan.
Program komunikasi yang efektif pasti memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan komunikasi adalah penggunaan secara terencana dan terkoordinasi dari berbagai metode komunikasi dalam upaya atau tujuan untuk memecahkan suatu problem tertentu. Metode atau alat komunikasi dalam komunikasi pemasaran mengacu pada media atau saluran komunikasi yang efektif untuk kegiatan promosi.
Monday, 14 October 2013
Pemasaran usaha
BAB I
PENDAHULUAN
Kita ingin menjadi seorang wirausaha
tentu sangat ingin usaha kita sukses bukan? Namun, seringkali hal-hal kecil
membuat usaha kita dalam keadaan susah atau dalam kata lain "gagal".
Banyak sekali hal yang dapat kita lakukan untuk menyukseskan itu. Pokok yang
paling penting dalam bisnis kita dan dunia usaha bukanlah produk dan
bukan pula jasa yang kita kerjakan, akan tetapi pokok paling penting dalam
bisnis adalah cara pemasaran. Karena itu, strategi penawaran bisnis kita adalah
hal yang sangat penting disini. Strategi pemasaran yang dapat kita lakukan
seperti melakukan pemasangan iklan secara gratis di internet. Ini merupakan
fasilitas terbaik dalam pemasaran usaha kita, disamping murah, kemampuan
konsumen dapat melihat iklan kita sangat besar. Setelah pemasaran dilakukan,
tentu akan banyak pelanggan dalam usaha kita, disitu kita harus menjaga
kepuasan dari pelanggan-pelanggan kita agar usaha kita berjalan sukses.
Dalam berwirausaha, hobi biasanya
menjadi alasan utama mengapa seseorang berminat untuk mendirikan bisnis sendiri
atau berwirausaha. Hobi biasanya dapat memunculkan ide-ide kreativ. Misalnya
saja seorang yang memiliki hobi variasi mobil, hobi tersebut dapat menjadi
motivasi utama seseorang berbisnis. Begitu juga dengan orang yang memiliki hobi
dan keahlian dalam memotong rambut akan memiliki kerinduan untuk membuka salon
sendiri. Dalam berwirausaha tidak lengkap tanpa adanya hambatan maupun
tantangan. Hambatan tersebut misalnya, sulitnya untuk menarik pelanggan karena
produk yang ditawarkan merupakan produk baru dan jarang. Pelanggan seringkali
merasa ragu dengan barang yang baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas.
Hal ini menjadi tantangan bagi para wirausaha untuk secara kreativ menarik
pelanggan. Pelanggan dapat merasa senang jika mereka merasa terpuaskan dengan
pelayanan yang diberikan dan kualitas pelayanan dari hari ke harinya penting
untuk selalu ditingkatkan. Kita juga harus mampu memahami apa saja yang
diinginkan oleh pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan bagian terpenting saat
kita berwirausaha. Hambatan dalam berwirausaha selain kepuasan pelanggan adalah
pesaing. Jika bisnis yang kita jalani tergolong sukses pastilah banyak
orang yang ingin mengikuti jejak kita membuka usaha yang sama yang dapat
menjadi saingan kita. Namun, jika tidak adanya persaingan maka tidak ada
tantangan dalam berbisnis dan tidak ada yang memotivasi kita untuk berinovasi
dan mengembangkan bisnis yang sedang dijalani. Jangan menganggap bahwa pesaing
merupakan lawan, tapi anggaplah pesaing sebagai mitra kerja. Jangan pernah
merasa takut dengan pesaing, kita harus memiliki mental baja dalam menghadapi
pesaing, yang terpenting kita selalu fokus dan yakin terhadap pekerjaan kita
dan selalu berjaga-jaga melihat pergerakan pesaing.
BAB II
PENGERTIAN,
KONSEP PEMASARAN
A. Pengertian Pemasaran
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :
a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.
c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.
B. Konsep Pemasaran
Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasaan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
Konsep pemasaran yang telah diungkapkan dengan berbagai cara:
1. Temukan keinginan pasar dan penuhilah.
2. Buatlah apa yang dapat dijual dan jangan berusaha menjual apa yang dapat dibuat.
3. Cintailah pelanggan, bukan produk anda.
4. Lakukanlah menurut cara anda (Burger king)
5. Andalah yang menentukan (United Airlines)
6. Melakukan segalanya dalam batas kemampuan untuk menghargai uang pelanggan yang sarat dengan nilai, mutu dan kepuasan (JC. Penney).
Dalam pemasaran terdapat enam konsep yang merupakan dasar pelaksanaan kegiatan pemasaran suatu organisasi yaitu : konsep produksi, konsep produk, konsep penjualan, konsep pemasaran, konsep pemasaran sosial, dan konsep pemasaran global.
1. Konsep produksi
Konsep produksi berpendapat bahwa konsumen akan menyukai produk yang tersedia dimana-mana dan harganya murah. Konsep ini berorientasi pada produksi dengan mengerahkan segenap upaya untuk mencapai efesiensi produk tinggi dan distribusi yang luas. Disini tugas manajemen adalah memproduksi barang sebanyak mungkin, karena konsumen dianggap akan menerima produk yang tersedia secara luas dengan daya beli mereka.
2. Konsep produk
Konsep produk mengatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan mutu, performansi dan ciri-ciri yang terbaik. Tugas manajemen disini adalah membuat produk berkualitas, karena konsumen dianggap menyukai produk berkualitas tinggi dalam penampilan dengan ciri – ciri terbaik
3. Konsep penjualan
Konsep penjualan berpendapat bahwa konsumen, dengan dibiarkan begitu saja, organisasi harus melaksanakan upaya penjualan dan promosi yang agresif.
4. Konsep pemasaran
Konsep pemasaran mengatakan bahwa kunsi untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan para pesaing.
5. Konsep pemasaran sosial
Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan efisien daripasda para pesaing dengan tetap melestarikan atau meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
6. Konsep Pemasaran Global
Pada konsep pemasaran global ini, manajer eksekutif berupaya memahami semua faktor- faktor lingkungan yang mempengaruhi pemasaran melalui manajemen strategis yang mantap. tujuan akhirnya adalah berupaya untuk memenuhi keinginan semua pihak yang terlibat dalam perusahaan.
BAB
III
STRATEGI
PEMASARAN USAHA
Ada beberapa strategi pemasaran
usaha kecil yang dapat memberikan kesuksesan yang optimal ketika memilih web
sebagai tempat pemasaran. Usaha kecil saat ini adalah pada keuntungan besar
dengan internet menyediakan beberapa alat bantu dan sumber daya untuk pemasaran
internet dan generasi lalu lintas. Mengetahui apa strategi pemasaran usaha
kecil dan bagaimana menggunakannya untuk pasar bisnis lokal sangat penting
sebelum usaha dimulai.Berikut strategi pemasaran dalam usaha kecil :
Bisnis Strategi Pemasaran: Membangun
Daftar Email (List)
Setelah situs tersebut bergerak,
Anda ingin membangun sebuah daftar email pelanggan yang dapat Anda email
informasi untuk mengarahkan mereka ke situs Anda, untuk bisnis Anda dan apa
yang Anda tawarkan. Membangun daftar bisa sangat sederhana dengan beberapa
strategi pemasaran bisnis utama. Ada beberapa cara Anda dapat menangkap
penonton untuk membangun daftar email Anda seperti:
Menambahkan sign-up ke halaman muka
situs Blogging situs Opt-in pada saat masuk situsMembangun daftar email
memungkinkan Anda untuk berbagi informasi terkait dengan audiens Anda, sehingga
membuat mereka menjadi bagian dari transaksi bisnis Anda dan, sebagai hasilnya,
lebih mungkin untuk mengubah kepada pelanggan dan loyalitas yang sedang
berlangsung.
Bisnis Strategi Pemasaran: Blogging dan Pasal
Menulis
Ada kekuatan yang kuat di balik
artikel blogging dan menulis bahwa pemilik bisnis banyak ditemukan sangat
bermanfaat untuk menerapkan strategi pemasaran usaha kecil mereka. Gambar kunci
di sini adalah mendapatkan e ekstrimxposure sehingga Anda ditemukan oleh search
engine, konsumen sasaran, dan orang lain yang bertanya dalam niche Anda.
Memulai beberapa situs blog dapat sangat meningkatkan visibilitas Anda, serta
generasi lalu lintas ke situs Anda.
Ketika Anda memberikan informasi
yang relevan yang mencari, Anda sedang membangun hubungan khusus dengan pembaca
Anda, yang memungkinkan mereka untuk mempercayai jasa dan produk. Ketika datang
ke strategi pemasaran usaha kecil, menulis artikel dan posting di situs Anda
atau situs pihak ketiga juga dapat sangat meningkatkan visibilitas Anda online
dan untuk itu pembangun lalu lintas terbukti.
Ada berbagai strategi yang dapat
dikombinasikan dengan yang lain untuk menawarkan generasi volume lalu lintas
tinggi, memungkinkan komunitas Anda dan semua yang ingin Anda menjadi konsumen
Anda untuk melihat dan menyadari bisnis Anda dan semua yang Anda tawarkan.
Menggunakan strategi pemasaran bisnis yang tepat kecil berarti memahami apa
yang diperlukan untuk mendapatkan eksposur yang dibutuhkan melebihi harapan.
Bisnis Pemasaran Strategi:
Mulai dengan Situs
Bila Anda ingin menggunakan strategi
bisnis terkemuka kecil pemasaran online, Anda ingin memulai dengan situs
tersebut karena anda hanya tidak bisa di mana saja tanpa dasar Anda. Situs ini
akan berada di tempat Anda mengarahkan audiens target Anda untuk mengetahui
lebih lanjut tentang bisnis Anda atau membeli barang dan jasa dari Anda online.
Situs ini harus terdiri dari beberapa elemen untuk memastikan bahwa akan ada
mesin pencari peringkat tinggi seperti:
Kata kunci yang tepat Lokalitas Kata
Kunci Terkait Penggunaan Rich Content Meta Tags dan Deskriptor Grafik High
Quality
Anda ingin
halaman yang Anda merujuk target pemirsa Anda terdiri dari pendaratanhalaman
dengan informasi yang diperlukan dan elemen untuk memastikan mereka dapat
menangkap ruang lingkup penawaran Anda dan mendapatkan hak untuk di mana Anda
perlu mereka untuk menjadi.
Promosi
merupakan salah satu faktor yang diperlukan bagi keberhasilan dan strategi
pemasaran yang diterapkan suatu perusahaan. Kegiatan promosi digunakan
produsen dalam bidang pemasaran untuk tujuan meningkatkan hasil produk dan
penjualan.
Peranan
promosi berguna untuk memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada
masyarakat, memberitahukan kegunaan dari barang atau jasa tersebut kepada
masyarakat serta cara penggunaanya, dan memperkenalkan barang atau jasa baru
kepada konsumen. Perusahaan perlu untuk melaksanakan promosi dengan strategi
yang tepat agar dapat memenuhi sasaran yang efektif. Promosi yang dilakukan
harus sesuai dengan keadaan perusahaan. Dimana harus diperhitungkan jumlah
dana yang tersedia dengan besarnya manfaat yang diperoleh kegiatan promosi
yang dijalankun perusahaan.
Promosi
dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, lewat periklanan meliputi :
surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi, ataupun dalam bentuk
poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis
, lewat sales yang memperkenalkan produk dengan cara menawarkan produk dari
rumah ke rumah, promosi produk baru dengan memberikan potongan harga, dll.
|
BAB
IV
TUJUAN
DAN PENTINGNYA PEMASARAN USAHA
TUJUAN
PEMASARAN
Tujuan utama pemasaran bukanlah
mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya melainkan menciptakan daya saing
yang kuat. Karena dalam memasarkan suatu prodk baik barang maupun jasa tidak
hanya kita yang memiliki satu produk sejenis tapi akan ada banyak perusahaan
lain yang mengeluarkan produk sejenis dengan tipe dan kualitas yang berbeda.
Untuk itu pemasaran usaha wajib mencari strategi yang baik dalam bersaing
dengan pasar.
Tujuan pemasaran usaha lainnya
sebagai berikut :
1.
Memenuhi
kebutuhan/keinginan konsumen
Yakni memenuhi kebutuhan/keinginan
konsumen yang haus akan informasi mengenai produk dan keinginan untuk
memiliki suatu produk.
2. Menciptakan jalur distribusi
alternative
Pemasaran usaha harus bisa
menciptakan banyak jalur distribusi baik online maupun offline
3. Meningkatkan penjualan
Dari terwujudnya kebutuhan dan
keinginan konsumen serta giatnya penyaluran distribusi produk maka akan
meningkatkan penjualan produk.
4. Menaikkan pangsa pasar
Meningkatnya penjualan produk
menyebabkan penaikan pangsa pasar
5.
Dari
semua tujuan di atas tujuan akhir dari pemasaran usaha adalah memperoleh laba
atau keuntungan, dan tujuan ini akan terlaksana jika keempat tujuan diatas
telah terlaksana dengan baik.
PENTINGNYA PEMASARAN USAHA
|
Pemasaran Usaha mrupakan hal
terpenting dalam berbisnis. Mengapa? Karena tanpa pemasaran usha, bagaimana
orang lain dapat mengenal usaha yang kita buat dan apa produk yang kita
tawarkan.
Karena
pemasaran usaha sangat penting, maka pemilik usaha perlu merencanakan apa yang
harus ia lakukan untuk memasarkan usahanya. Setelah pemilik usaha
merencanakannya, maka iapun harus melaksanakan rencana pemasaran usaha tersebut
dant tentunya dilakukan dengan strategi.
Setiap
pemasaran usaha pasti memiliki target sasarn pasar. Siapa calon konsumen yang
dapat membeli dan menggunakan produk yang dipasarkan. Sehingga pemilik usaha
perlu memikirkan bagaimana cara agar konsumen tertarik untuk membeli dan
menggunakan. Dan bagaimana caranya agar konsumen dapat bertahan menggunakan
produk yang dipasarkan atau disebut juga menjadi pelanggan tetap pada usaha
kita.
Selain
itu, untuk pemasaran usaha diperlukan dana. Oleh karena itu pemilik uasaha
perlu merencanakan berapa anggaran yang akan ia keluarkan untuk pemasaran. Dan
tentunya anggaran yang telah ditetapkan perlu dikelola dengan baik. Sehingga
dana yang telah di anggarkan dan digunakan secara efektif.
BAB
V
PERILAKU
KONSUMEN
A. Pengertian Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.
C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.
b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
a. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
a. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan.
BAB
VI
PENUTUP
Pokok yang
paling penting dalam bisnis kita dan dunia usaha bukanlah produk dan
bukan pula jasa yang kita kerjakan, akan tetapi pokok paling penting dalam
bisnis adalah cara pemasaran. Karena itu, strategi penawaran bisnis kita adalah
hal yang sangat penting disini. Strategi pemasaran yang dapat kita lakukan
seperti melakukan pemasangan iklan secara gratis di internet. Ini merupakan
fasilitas terbaik dalam pemasaran usaha kita, disamping murah, kemampuan
konsumen dapat melihat iklan kita sangat besar. Setelah pemasaran dilakukan,
tentu akan banyak pelanggan dalam usaha kita, disitu kita harus menjaga
kepuasan dari pelanggan-pelanggan kita agar usaha kita berjalan sukses.
Dalam
berwirausaha tidak lengkap tanpa adanya hambatan maupun tantangan. Hambatan
tersebut misalnya, sulitnya untuk menarik pelanggan karena produk yang
ditawarkan merupakan produk baru dan jarang. Pelanggan seringkali merasa ragu
dengan barang yang baru yang belum dikenal oleh masyarakat luas. Hal ini
menjadi tantangan bagi para wirausaha untuk secara kreativ menarik pelanggan.
Pelanggan dapat merasa senang jika mereka merasa terpuaskan dengan pelayanan
yang diberikan dan kualitas pelayanan dari hari ke harinya penting untuk selalu
ditingkatkan. Kita juga harus mampu memahami apa saja yang diinginkan oleh
pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan bagian terpenting saat kita
berwirausaha.
Seorang wirausaha tidak akan
menyerah pada masalah saingan yang berat, karena seorang wirausaha harus
memiliki sifat yang ulet dan motivasi yang kuat. Jika dia tidak memiliki
sifat-sifat itu, maka diragukan bahwa dia adalah benar seorang wirausaha.
Persaingan pasti selalu ada, dan kunci memenangkan persaingan ada dalam tangan
anda sendiri.Bagaimana caranya untuk anda dapat mengungguli pesaing anda. Cara
mudahnya, menjadikan kekurangan lawan sebagai kelebihan anda dengan tetap
mempertahankan kelebihan-kelebihan anda yang sudah ada.
Wednesday, 9 October 2013
Tujuh Tradisi Dalam Teori Komunikasi
Tujuh Tradisi Dalam Teori Komunikasi
Wilayah Pemetaan (Tujuh Tradisi Dalam Teori Komunikasi)
Prof. Robert Craig dari Komunikasi, Universitas Colorado berusaha menggambarkan secara teoristis sebuah komunikasi kedalam bentuk lanskap. Craig beranggapan bahwa teori komunikasi, adalah suatu disiplin yang praktis yang didasari oleh kehidupan yang nyata dengan masalah sehari – hari melalui praktek komunikasi. Craig menjelaskan bahwa semua teori-teori komunikasi yang relevan dengan kehidupan dunia praktis yang umum di mana komunikasi sudah menjadi istilah yang memiliki banyak makna.
Dia mengidentifikasi tujuh tradisi teori komunikasi. Beberapa pendekatan yang bersifat aktual, yang biasa digunakan oleh para peneliti untuk mempelajari pelatihan dan masalah komunikasi. Craig mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses primer menyangkut pengalaman kehidupan manusia, yaitu bahwa komunikasi membentuk kenyataan. Bagaimana kita mengkomunikasikan pengalaman kita justru membentuk pengalaman kita. Banyaknya bentuk pengalaman terbentuk dari banyaknya bentuk komunikasi. Maksud kita pun berubah dari satu kelompok ke kelompok lainnya, dari satu latar belakang ke latar belakang lainnya, dari satu periode waktu ke periode waktu lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh karakteristik komunikasi itu sendiri yang bergerak dinamis.
Berikut adalah tujuh tradisi dalam kajian teori komunikasi menurut Prof. Robert Craig, antara lain:
1. Tradisi Cybernetic (Tradisi Sibernetika)
Komunikasi sebagai Pengolahan Informasi
Teori ini memandang komunikasi sebagai suatu sistem dimana berbagai elemen yang terdapat di dalamnya saling berinteraksi dan saling mempengaruhi satu sama lain. Dalam hal ini komunikasi sebagai proses informasi dan masalah yang banyak dihubungkan dengan keramaian, kelebihan beban, dan malfungsi. Tradisi ini berkaitan dengan proses pembuatan keputusan. Sistem ini bersifat terbuka, sehingga perkembangan dan dinamika yang terjadi dilingkungan akan diproses didalam internal sistem. Sibernetika digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, hubungan interpersonal, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
Tradisi ini juga nampak paling masuk akal ketika muncul isu tentang otak dan pikiran, rasionalitas, dan sistem-sistem kompleks. Teori informasi berada dalam kontek ini. Demikian pula konsep feedback menjadi penting dalam hal ini. Perkembangannya dapat pula disebut teori-teori yang dikembangkan dari teori informasi seperti yang dilakukan Charles Berger untuk komunikasi antar personal dan Guddykunt untuk komunikasi antar budaya.
Contoh lain adalah proses pembuatan kebijakan publik oleh lembaga pemerintahan dimana tradisi cybernetic dapat menjelaskan. Terdapat proses sosialisasi untuk mendapatkan feedback dari publik sebelum suatu kebijakan ditetapkan secara permanen.
Ilmuan dari MIT, Norbert Wiener menggunakan kata Cybernet untuk mendiskripsikan bidang intelektual yang bersifat semu. Tidak bisa dipungkiri tradisi cybernetic yang berangkat dari Norbert Wiener ini dan dikombinasikan dengan Shannon – Wiever menjadi penting sebagai salah satu tradisi dalam kajian komunikasi. Beberapa tokoh penting disini adalah Wiener, Shannon-Weaver, Charles Berger, Guddykunts, Karl Deutch, dan sebagainya.
Dalam tradisi cybernetic terdapat beberapa varian, diantaranya:
a). Basic System Theory, ini adalah format dasar. Pendekatan ini melukiskan seperti sebuah struktur yang nyata dan bisa di analisa dan diamati dari luar.
b). General System Theory, sistem ini menggunakan prinsip untuk melihat bagaimana sesuatu pada banyak bidang yang berbeda menjadi selaras antara satu dengan yang lain.
c). Second Order Cybernetic, dikembangkan sebagai sebuah alternative dari dua tradisi Cybernetic sebelumnya.
2. The Rhetorical Tradition (Tradisi Retorika)
Komunikasi Sebagai Seni Berbicara di Depan Publik
Retorika atau dalam bahasa Inggris rhetoric, bersumber dari perkataan latin Rhetorica yang berarti ilmu bicara. Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren dalam bukunya “Modern Rhetoric” mendefinisikan retorika sebagai the art of using language effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif.
Kedua pengertian itu menunjukkan bahwa retorika mempunyai pengertian sempit: mengenai bicara, dan pengertian luas: penggunaan bahasa baik lisan maupun tulisan. Oleh karena itu ada sementara orang yang mengartikan retorika sebagai Public Speaking atau pidato di depan umum; banyak juga yang beranggapan bahwa retorika bukan saja berarti pidato di depan umum, tetapi juga termasuk seni menulis.
Salah satu tokoh retorika pada zaman Yunani, adalah Aristoteles yang sampai kini pendapatnya banyak dikutip. Berlainan dengan tokoh–tokoh lainnya yang memandang retorika sebagai suatu seni. Aristoteles memasukkannya sebagai bagian dari filsafat. Dalam bukunya “Retorika” dia mengatakan: “Anda, para penulis retorika terutama menggelorakan emosi ini memang baik, tetapi ucapan–ucapan anda lalu tidak dapat dipertanggungjawabkan. Tujuan retorika yang sebenarnya, adalah membuktikan maksud pembicaraan atau menampakkan pembuktiannya. Ini terdapat pada logika. Retorika hanya menimbulkan perasaan pada suatu ketika, kendatipun lebih efektif daripada silogisme. Pernyataan yang menjadi pokok bagi logika dan juga bagi retorika akan benar, bila telah di uji oleh dasar-dasar logika”. Demikian Aristoteles, selanjutnya ia berkata bahwa keindahan bahasa hanya dipergunakan untuk empat hal, yaitu yang bersifat:
1. Membenarkan (corrective)
2. Memerintah (instructive)
3. Mendorong (suggestive)
4. Mempertahankan (devensive)
Dalam membedakan bagian-bagian struktur pidato, Aristoteles hanya membaginya menjadi tiga bagian, yakni pendahuluan, badan,dan kesimpulan. Bagi Aristoteles, retorika adalah the art of persuasion. Lalu ia mengajarkan bahwa dalam retorika suatu uraian harus singkat, jelas, dan meyakinkan.
Tradisi retorika memberi perhatian pada aspek proses pembuatan pesan atau simbol. Prinsip utama disini adalah bagaimana menggunakan simbol yang tepat dalam menyampaikan maksud. Dalam media berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan keredaksian, merancang program acara, penentuan grafis. Prinsip bahwa pesan yang tepat akan dapat mencapai maksud komunikator. Kemampuan dalam merancang pesan yang memadai menjadi perhatian yang penting dalam kajian komunikasi. Faktor-faktor nilai, ideologi, budaya, dan sebagainya yang hidup dalam suatu organisasi media atau dalam diri individu merupakan faktor yang menentukan dalam proses pembuatan pesan. Bahwa pesan dihasilkan melalui proses yang melibatkan nilai-nilai, kepentingan, pandangan hidup tertentu dari manusia yang menghasilkan pesan.
Tradisi retorika dapat menjelaskan baik dalam kontek komunikasi antar personal maupun komunikasi massa. Sepanjang memberi perhatian terhadap bagaimana proses-proses merancang isi pesan yang memadai sehingga proses komunikasi dapat berlangsung secara efektif.
Daya tarik logis dan emosional menjadi ciri khusus teori-teori retorika. Tradisi ini memandang bahwa aktivitas seorang komunikator diatur oleh seni dan metode. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa kita itu sangat kuat dan berkuasa. Karena itulah, informasi memang penting dalam pembuatan keputusan sehingga komunikasi dapat dievaluasi dan diperbaiki. Adapun varian dari tradisi ini dapat dibagi menajdi beberapa era yaitu:
1). Era klasik, dimana terjadi pertarungan antara dua aliran, yaitu sophis dan filosof yang mana aliran sophis beranggapan bagaimana kita dapat berargumen untuk memenangkan suatu perkara melalui retorika tidak peduli apakah itu benar atau tidak dan berlawanan dengan aliran filosif yang menganggap bahwa Retorika hanya digunakan untuk berdialog untuk mendapatkan kebenaran yang absolute.
2). Era Abad pertengahan, dimana studi tentang retorika berfokus pada pengaturan gaya, namun retorika pada abad pertengahan dicela sebab dianggap sebagai ilmu kaum penyembah berhala dan tidak perlu dipelajari sebab agama Kristen dapat memperlihatkan kebenarannya sendiri.
3). Era Renaissance, dimana masa ini dianggap sebagai kelahiran kembali retorika sebagai suatu seni.
4). Masa Pencerahan, dimana retorika menjadi sarana untuk menyampaikan suatu kebenaran. Hal ini menjadikan retorika kembali menjadi citra yang baik seperti saat ini.
5). Era Kontemporer, era ini ditandai dengan pemanfaatan media massa untuk menyampaikan suatu pesan baik secara verbal maupun visual pada media massa.
6). Postmodernisme, dimana aliran ini merupakan alternatif yang dimulai dari asumsi dan nilai- nilai acuan yang berbeda, untuk menghasilkan suatu retorika yang berbeda pula.
3. Tradisi Semiotik
Komunikasi sebagai Proses Pertukaran Simbol
Semiotika (semiotics) berasal dari bahasa Yunani “semeion”, yang berarti tanda. Tanda-tanda tersebut menyampaikan suatu informasi sehingga bersifat komunikatif, mampu menggantikan suatu yang lain (stand for something else) yang dapat dipikirkan atau dibayangkan (Broadbent, 1980). Ilmu yang mempelajari tentang tanda-tanda atau kode. Tanda –tanda yang dimaksud, adalah segala sesuatu yang mewakili sesuatu yang lainnya.
Tradisi ini memfokuskan pada tanda-tanda dan simbol-simbol. Komunikasi dipandang sebagai sebuah jembatan utama kata-kata yang bersifat pribadi. Tanda-tanda atau simbol-simbol yang ada mendatangkan sesuatu yang mungkin dan tidak mungkin dibagi. Tradisi ini memang cocok untuk memecahkan masalah, kesalahpahaman, dan respon-respon subyektif. Tradisi ini juga banyak memperdebatkan bahasa yang meliputi tanda, simbol, makna, referensi, kode, dan pemahaman. Contoh: suhu tubuh yang panas bahwa tubuh itu terkena infeksi.
Dalam Little John disebut secara lebih rinci landasan teoritis dari kalangan ahli linguistik seperti Ferdinand de Saussure, Charles S. Pearce, Noam Chomsky, Benjamin Whorlf, Roland Barthes, dan lainnya. Mencoba membahas tentang hakekat simbol. Jadi terdapat banyak teori komunikasi yang berangkat dari pembahasan seputar simbol. Keberadaan simbol menjadi penting dalam menjelaskan fenomena komunikasi. Simbol merupakan produk budaya suatu masyarakat untuk mengungkapkan ide-ide, makna, dan nilai-nilai yang ada pada diri mereka. Mengkaji aspek ini merupakan aspek yang penting dalam memahami komunikasi.Teori-teori komunikasi yang berangkat dari tradisi semiotik menjadi bagian yang penting untuk menjadi perhatian. Analisis-analisis tentang iklan, novel, sinetron, film, lirik lagu, video klip, fotografi, dan semacamnya menjadi penting.
Tradisi Semiotika itu sendiri terbagi atas tiga varian, yaitu:
1. Semantic (bahasa), merujuk pada bagaimana hubungan antara tanda dengan objeknya atau tentang keberadaan dari tanda itu sendiri.
2. Sintagmatic, atau kajian tentang hubungan antar tanda . Tanda hampir tidak dapat berdiri sendiri.
3. Paradigmatic, yang melihat bagaimana sebuah tanda membedakan antara satu manusia dengan yang lain atau sebuah tanda bisa saja dimaknai berbeda oleh masing-masing orang sesuai dengan latar belakang budayanya.
Keunggulan semiotika terletak pada ide-ide tentang kebutuhan akan bahasa umum dan identifikasinya tentang subyektifitas sebagai penghalang untuk memahami. Selain itu, juga kesepakatan yang multi makna dari simbol-simbol teori semiotika sering berseberangan dengan teori-teori yang menyarankan bahwa kata-kata tersebut memiliki makna benar, tanda-tanda yang menunjukkan obyek yang ada dan akhirnya dikatakan bahwa bahasa itu netral.
4. The Socio – Cultural Tradition ( Tradisi Sosial – Budaya)
Komunikasi Sebagai Penciptaan dari Realitas Sosial
Tradisi sosial budaya berangkat dari kajian antropologi. Bahwa komunikasi berlangsung dalam kontek budaya tertentu karenanya komunikasi dipengaruhi dan kebudayaan suatu masyarakat. Media massa, atau individu ketika melakukan aktivitas komunikasi ikut ditentukan faktor-faktor situasional tertentu. Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Geertz, Erving Goffman, George H. Mead, dan sebagainya.
Teori sosiokultural lebih menekankan gagasan dan tertarik untuk mempelajari pada cara bagaimana masyarakat secara bersama-sama menciptakan realitas dari kelompok sosial, organisasi dan budaya mereka. Sosiokultural digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, percakapan, kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
Model ini menjadikan tatanan sosial sebagai pusatnya dan memandang komunikasi sebagai perekat masyarakat. Tantangan dan permasalahan yang dituju meliputi konflik, perebutan, dan kesalahan mengartikan. Dalam rangka berargumentasi, para ilmuan dalam tradisi ini akan menggunakan bahasa yang mencirikan unsur-unsur seperti masyarakat, struktur, ritual, peraturan dan budaya. Tradisi ini juga sependapat dengan pemisahan interaksi manusia dari struktur sosial.
Pendekatan interaksi simbolik, konstruktivisme merupakan hal yang penting disini. Interaksi simbolik menekankan pada bagaimana manusia aktif melakukan pemaknaan terhadap realitas yang dihadapi. Hal ini dapat membantu menjelaskan dalam proses komunikasi antar personal. Sedangkan konstruktivisme menekankan pada proses pembentukan realitas secara simbolik. Maka komunikasi baik bermedia maupun antar pribadi sesungguhnya dapat dilihat sebagai proses pembentukan realitas. Adapun varian dari tradisi ini adalah:
1. Interaksi symbolic, merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam ilmu sosiologi oleh George Herbert Mead dan Z Herbert Blumer yang menekankan pentingnya pengamatan dalam studi komunikasi sebagai cara untuk dari menyelidiki hubungan sosial.
2. Konstruksi Sosial, pada cabang ini menginvestigasi bagaimana pengetahuan manusia dikonstruksi melalui interaksi sosial.
3. Sosial Linguistik, Ludwig Wittgenstein seorang filosof Jerman bahwa arti dari bahasa tergantung pada penggunaannya.
5. The Critical Tradition (Tradisi Kritis)
Komunikasi Sebagai Hasil dari Perefleksian Sebuah Wacana.
Tradisi ini berangkat dari asumi teori-teori kritis yang memperhatikan terdapatnya kesenjangan di dalam masyarakat. Proses komunikasi dilihat dari sudut kritis. Bahwa komunikasi disatu sisi telah ditandai dengan proses dominasi oleh kelompok yang kuat atas kelompok masyarakat yang lemah. Pada sisi lain, aktifitas komunikasi mestinya menjadi proses artikulasi bagi kepentingan kelompok masyarakat yang lemah. Tradisi ini dapat menjelaskan baik lingkup komunikasi antar personal maupun komunikasi bermedia. Tradisi ini tampak kental dengan pembelaan terhadap kalangan yang lemah. Komunikasi diharapkan berperan dalam proses transformasi masyarakat yang lemah.
Dalam teori kritis secara konsisten terdapat tiga ciri masyarakat kontemporer
a) Kontrol bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan kekuatan.
b) Peran media massa dalam menumpulkan kepekaan terhadap penindasan.
c) Blind ketergantungan pada metode ilmiah dan penerimaan tidak kritis.
Beberapa figur penting dapat disebut seperti Noam Chomsky, Herbert Schiller, Ben Bagdikian, C. Wright Mills, dan sebagainya yang pemikiran mereka menyoroti tentang media. Varian dari Tradisi ini adalah :
1. Marxisme, merupakan peletak dasar dari tradisi kritis ini . Marx mengajarkan bahwa ekonomi merupakan dasar dari segala struktur sosial.
2. Kritik Politik ekonomi, pandangan ini merupakan revisi terhadap Marxisme yang dinilai terlalu menyederhanakan realitas kedalam dua kubu yaitu kalangan penguasa dan kalangan tertindas berdasarkan kepentingan ekonomi.
3. Aliran Frankfurt, memperkenalkan bahwa aliran kritis mampu menawarkan suatu interkoneksi dan pengujian yang menyeluruh tentang perubahan bentuk dari masyarakat, kultur ekonomi, dan kesadaran.
4. Posmodernisme, ditandai dengan sifat relativitas, tidak ada standarisasi nilai, menolak pengetahuan yang sudah jadi dan dianggap sebagai sesuatu yang sakral.
5. Cultural studies, memusatkan pada perubahan sosial dari tempat yang menguntungkan dari kultur itu sendiri.
6. Post strukturalis, yakni pandangan yang memandang realitas merupakan sesuatu yang komplek dan selalu dalam proses sedang menjadi.
7. Post Colonial, mengacu pada semua kultur yang dipengaruhi oleh proses imperial dari masa penjajahan sampai saat ini.
Kelompok teori-teori dalam tradisi ini cenderung komunikasi sebagai suatu tatanan sosial yang menyangkut kekuasaan dan penindasan. Teori-teori kritis menanggapi permasalahan tentang ideologi, kekuasaan, dan dominasi. Wacana kritis meliputi ideologi, dialektika, penindasan, kebangkitan kesadaran, resistansi, dan emansipasi. Tradisi ini mendorong pendekatan kepada teori yang meliputi mengekalkan kekuasaan diri sendiri, nilai kebebasan antara kemerdekaan dan persamaan, dan pentingnya diskusi.
6. The Phenomenological Tradition (Tradisi Fenomenologi)
Komunikasi sebagai Pengalaman Diri Melalui Dialog
Tradisi fenomenologi ini berkonsentrasi pada pengalaman pribadi termasuk bagian individu-individu yang ada saling memberikan pengalaman satu sama lainnya. Komunikasi dipandang sebagai proses berbagi pengalaman antar individu melalui dialog. Hubungan baik antar individu mendapat kedudukan yang tinggi dalam tradisi ini. Dan hal ini pula yang kemudian diadobsi secara teoritis untuk menanggapi permasalahan-permasalahan yang timbul yang mengakibatkan terkikisnya hubungan yang sudah kuat.
Inti tradisi fenomenologi adalah mengamati kehidupan dalam keseharian dalam suasana yang alamiah. Tradisi fenomenologi dapat menjelaskan tentang khalayak dalam berinteraksi dengan media. Demikian pula bagaimana proses yang berlangsung dalam diri khalayak. Beberapa figur penting disini adalah James Lull, Ien Ang, dan sebagainya. Kajian tentang proses resepti (reception studies) yang berlangsung dalam diri khalayak menjadi penting. Maka proses resepsi sangat ditentukan oleh factor nilai-nilai yang hidup dalam diri khalayak tersebut. Pendekatan etnografi komunikasi menjadi penting diterapkan dalam tradisi ini. Adapun varian dari tradisi Fenomonologi ini, adalah:
1. Fenomonelogi Klasik, dipelopori oleh Edmund Husserl penemu Fenomenologi Modern Husserl percaya kebenaran hanya bisa didapatkan melalui pengarahan pengalaman, tapi kita harus bagaimana pengalaman kita bekerja. Dengan kata lain kesadaran akan pengalaman dari setiap individu.
2. Fenomenologi Persepsi, berlawanan dengan Husser yang membatasi fenomenologi pada objektivitas.
3. Fenomenologi Hermeneutik, aliran ini selalu dihubungkan dengan Martin Heidegger dengan landasan filosofis yang juga biasa disebut dengan Hermeneutic of dasein yang berarti suatu “interpretasi untuk menjadi”.
7. The Ethical Tradition (Tradisi Sosio Psikologi)
Komunikasi Sebagai Proses Interaksi Masyarakat yang Menguntungkan
a). Kita pembela kebenaran, akurasi, kejujuran, dan akal begitu penting bagi integritas komunikasi.
b). Kita menerima tanggung jawab jangka pendek dan panjang tentang konsekuensi komunikasi kita sendiri dan mengharapkan hal yang sama dari orang lain.
c). Kita berusaha keras untuk memahami dan menghormati komunikator lain sebelum mengevaluasi dan menanggapi pesan-pesan mereka.
Pertama, sosiopsikologi yang memandang individu sebagai makhluk sosial. Tradisi Sosiopsikologi memberikan perhatiannya antara lain pada perilaku individu, pengaruh, kepribadian dan sifat individu atau bagaimana individu melakukan persepsi. Sosiopsikologi digunakan dalam topik-topik tentang diri individu, pesan, percakapan, hubungan interpersonal,
kelompok, organisasi, media, budaya dan masyarakat.
Berangkat dari Ilmu Psikologi terutama aliran behavioral. perhatian pada perubahan sikap (attitude). Hubungan media dan khalayak tentunya akan menyebabkan terjadinya perubahan sikap. Media menjadi stimulus dari luar diri khalayak yang akan menyebabkan terjadinya perubahan sikap. Kasus lain seperti komunikasi persuasi. Pengaruh komunikator terhadap perubahan sikap khalayak.
Teori-teori yang berangkat dari psikologi sosial ini juga dapat menjelaskan tentang proses-proses yang berlangsung dalam diri manusia dalam proses komunikasi yakni ketika proses membuat pesan dan proses memahami pesan. Manusia dalam proses menghasilkan pesan melibatkan proses yang berlangsung secara internal dalam diri manusia seperti proses berfikir, pembuatan keputusan, sampai dengan proses menggunakan simbol. Demikian pula dalam proses memahami pesan yang diterima, manusia juga menggunakan proses psikologis seperti berpikir, memahami, menggunakan ingatan jangka pendek dan panjang hingga membuat suatu pemaknaan. Pendekatan psikologi sosial memberi perhatian terhadap aspek diri manusia. Beberapa konsep penting disini dapat disebutkan seperti judgement, prejudice, anxienty, dan sebagainya.
PROGRAM SIARAN RADIO SWASTA DI YOGYAKARTA
RADIO SWASTA DI YOGYAKARTA
PENDAHULUAN
Radio siaran adalah salah satu dari alat komunikasi.
Radio adalah salah satu dari alat komunikasi. Di radio ini muncul proses
komunikasi antara penyampai pesan atau komunikator dengan yang penerima pesan atau komunikan
melalui media, dalam hal ini adalah radio. Ada dua hal yang sangat penting
dalam radio yaitu pesawat radio, alat untuk mendengarkan semua suara dari
siaran radio. Dan yang lain adalah stasiun radio, tempat dimana semua program
acara acara dibuat dan dproduksi kemudian disiarkan.
Radio secara
umum dapat diartikan perangkat elektronika yang ditinjau dari dua sudut
pandang, yaitu : sebagai perangkat keras dan sebagai perangkat lunak. Sebagai perangkat
kerasnya adalah suatu perangkat elektronik yang menyebabkan orang dapat mendengarkan
suatu siaran atau acara dari suatu pemancar, sedangkan radio dipandang dari
perangkat lunak adalah diartikan sebagai penghantar informasi dari suatu sumber
kepada pendengar (Wahyudi, 1996: 4). Radio merupakan salah satu bentuk
komunikasi massa, yang banyak memberi segala sesuatu yang dibutuhkan oleh
khalayak. Sesuai fungsinya radio sangat membantu masyarakat yang memerlukan
informasi dan hiburan. Sesuai fungsinya sebagai media massa radio dapt
diartikan, alat komunikasi massa yang bersifat massa.
Radio merupakan salah satu sarana hiburan bahkan
sarana pendidikan yang sangat penting bagi khalayak disamping televisi. Namun
belakangan ini program -program di radio dirasa sangat jarang keberadaannya.
Hal ini dikarenakan kurangnya minat anak terhadap program acara di radio.
Penyebabnya tak lain karena format dan program- pogramradio hanya bersifat
auditif sehingga pengemasannya dirasa kurang menarik dan kurang diminati khalayak.
Namun demikian tak jarang pula stasiun-stasiun radio
yang masih diminati oleh karena program-
program yang di sukai masyarakat,acara khusus untuk anak diantara
programprogram unggulan mereka yang umumnya
berisi hiburan, seperti lagu-lagu anak, belajar lewat radio, musik
populer, kirim-kirim salam, cerita tentang kehidupan anak-anak.
FORMAT
STASIUN DAN PROGRAM SIARAN
Radio merupakan media komunikasi massa dengan
kemampuan menjangkau khalayak luas dalam waktu yang bersamaan. Dengnan kemampuannya
itu, radio tentu saja memiliki potensi yang besar dalam menyampaikan dan
menyebarluaskan informasi. Yang menjadi pertanyaan kini adalah bagaimana
memanfaatkan semaksimal mungkin kemampuan yang dimiliki radio agar setiap
program acara yang disajikan memberikan manfaat. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
radio adalah berkaitan dengan program acara yang disiarkan. Pendengar begitu
mempunyai keleluasaan dalam menentukan acara-acra yang menurutnya dapat memberikan
kesenangan dan kebutuhannya. Akibatnya, acara yang tidak menarik akan ditinggal
pendengar. Lebih jauh lagi, acara yang tidak menarik ini akan dijauhi
pengiklan. Sebab acara seperti itu tidak mengundang perhatian dari “orang-orang
iklan”. Sebaliknya, program acara yang menarik akan mendongkrak nilai jual dan
menempatkan posisi stasiun yang bersangkutan
pada tempat yang terhormat. Rangkaian acara yang menarik akan diformulasiakan
ke dalam program yang meliputi waktu pagi, siang, sore, malam dan dini hari.
Program tersebut merupakan suatu rangkaian yang dikemas dalam satu format.
Setiap stasiun pada dasarnya harus mempunyai
format tang jelas. Format stasiun dapat menjadi ciri khas dari radio
yang bersangkutan. Format radio menjadi penting bagi suatu
pemancar radio karena akan berkaitan dengan segmentasi khalayak.
1. Acara musik/hiburan
Program musik atau hiburan yang ada diradio
merupakan jenis acara yang paling banyak diminati khalayak masyarakat. Radio
adalah media hiburan dan musik adalah menu utamanya. Beragam program dengan
materi dasar musik berkembang sesuai dengan karakteristik pendengar dan
kebutuhan yang menjadi target sasarannya. Pemutaran musik yang mencakup lagu
dan instrumen menjadi pemandu utama dan kadangkala sebagai selingan suguhan
materi siaran untuk pendengar. Misalkan Kalipakis Ambarbinangun Jogjakarta, berdiri
sebuah radio komunitas yang menamakan
dirinya “Suara Malioboro” yang berorientasi seputar anak-anak jalanan. Awal
berdirinya stasiun radio ini adalah pada tahun 2000 dan mengalami pindah lokasi
hingga tiga kali dikarenakan beberapa faktor, yakni pada tahun 2000 bertempat
di Nitiprayan, kemudian tahun 2002 pindah ke Nitipuran dan pada tahun 2005
pindah ke Kalipakis hingga sekarang.
Radio ini dapat memberikan saluran aspirasi, ekspresi, dan interaksi di
kalangan anak-anak jalanan, maupun anak kampung dalam menuju reintegrasi.Selain
itu radio ini juga sebagai media hiburan bagi khalayak dengan pogram siaran
music,masalkan dangdut di sore hari,lagu-lagu nostalgia di malam hari.
2. Acara news/informasi
Program news merupakan salah satu acara yang
berfungsi sebagai alat untuk memberi berbagai macam informasi kepada khalayak.
Berita
adalah laporan faktual mengenai suatu hal atau peristiwa. Sebagai laporan yang
faktual, ia harus dipaparkan sebagaiman adanya, tanpa maksud tertentu, tanpa
tujuan untuk keuntungan sang wartawan atau orang tertentu. Berita yang obyektif
adalah berita yang tidak memihak, tidak cacat, dan tidak diwarnai. Berita saat
ini menjadi dominan dalam sebuah acara radio seiring dengan iklim ekonomi dan
politik yang semakin terbuka, yang tentu saja mengakibatkan kesadaran kritis di
kalangan pendengar. Radio dituntut untuk melayani kebutuhan yang lebih dari
sekedar media hiburan. Berita diradio biasanya disiarkan pada jam-jam istirahat
siang atau pada saat jeda acara. Setiap format stasiun memiliki jenis berita
tersendiri yang layak siar.Misalkan Retjo
Buntung (FM) yang tidak sekedar menyediakan music-musik bagi khalayak tetai
juga memberikan informasi dan berita-berita actual seputar Yogyakarta kepada
masyarakat.
3. Acara talkshow
Acara talkshow yang hadir di radio semakin menjamur
sebagi bentuk keingintahuan pendengar terhadap realitas yang terjadi. Kecuali
memutar musik, radio juga kerap menuajikan acra tuturan interaktif dengan
melibatkan pendenganr. Tujuannya terutama untuk menghibur juga memberikan
edukasi. Selain itu format seperti ini mampu menghadirkan suasana meriah di
hati pendengar. Talk Show dewasa ini merupakan program primadona, bisa
disiarkan secara langsung/interaktif dan atraktif. Ditambah lagi dengan
sifatnya yang menghibur (entertainment) karena salah satu “keharusan” sifat
berita radio, yang sampai saat ini masih mengundang kontroversi. Entertainment
sebenarnya bukan sekedar berarti menghibur, melainkan dinamis dan hidup. Oleh
karena itu, peran pemandu /moderator sangat menentukan sukses-tidaknya acara
ini. Pilihlah pemandu yang tidak emosional, fair, dan rapi dalam menjelaskan
fakta atau opini kepada pendengar.
Perbedaan paling penting antara talk show dan wawancara berita adalah talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topic perbincangan, dan jam tayangnya fleksibel.
Talk Show dapat dimasukkan ke dalam kategori program special atau program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang menyebut setiap siaran kata adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya sendiri yaitu talk (obrolan) dan show (gelaran).
Perbedaan paling penting antara talk show dan wawancara berita adalah talk show bersifat dinamis, tidak terpaku pada aktualitas topic perbincangan, dan jam tayangnya fleksibel.
Talk Show dapat dimasukkan ke dalam kategori program special atau program wawancara sebagai acara. Bahkan ada yang menyebut setiap siaran kata adalah talk show, karena mengacu pada arti katanya sendiri yaitu talk (obrolan) dan show (gelaran).
Contoh : kuis interaktif yang disiarka unisi fm,,.
KESIMPULAN
Radio selama ini dikenal sebagai media yang relatif murah,
sederhana dan praktis namun mampu menyampaikan informasi-informasi yang
mendidik dan menghibur secara intim, imajinatif, langsung dan cepat.
Pengelolaan radio selama ini juga dikenal mampu menghidupkan iklim demokratis
dan mampu memberi kejutan yang menyenangkan dengan program-program yang memikat
khalayak.
Menurut saya program-program siaran radio swasta di daerah
Yogyakarta sudah sesuai format sasiun yakni “news,talk show,dan music..Mislkan
radio swasta stasiun radio Retjo Buntung
99.4 FM, di Kalipakis
Ambarbinangun Jogjakarta, berdiri sebuah radio komunitas yang menamakan dirinya “Suara Malioboro” yang
berorientasi seputar anak-anak jalanan.