Dampak Positif
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan
teknologi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak hanya
sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat mengakses internet,
SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari
handpone mungkin tidak kita sadari sama sekali. Selain memudahkan dalam
berkomunikasi sebagai dampak positif yang manusia dapatkan, terdapat pula
dampak negatif yang manusia dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone atau
telepon genggam ini.
Kehadiran HSDPA dari jalur seluler GSM memang sanggup
menepis mimpi buruk internet lelet. Berbekal bandwith hingga 3,6 megabits per detik (mbps), teknologi
3,5G ini meninggalkan pendahulunya. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50
kbps. Penerusnya, EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G, mentok di 150 kbps. Sedangkan
WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kbps. Tak mengherankan jika
HSDPA segera menjadi idola baru operator telekomunikasi di Indonesia. Teknologi
nirkabel pita lebar ini menjadi tumpuan untuk mendongkrak jumlah pengguna
internet pita lebar di Indonesia. Indosat memelopori layanan ini pada
penghujung tahun silam, lalu disusul oleh XL. Keduanya sama-sama menawarkan
HSDPA sebagai paket akses data supercepat. Mereka juga menyediakan kartu data
PCMCIA dan modem USB yang kompatibel dengan HSDPA. Belakangan, awal April lalu,
Telkomsel ikut mengusung akses data via HSDPA. Mereka mengklaim kecepatan akses
datanya sampai 3,2 mbps atau 10-40 kali lebih cepat dari koneksi dial up internet biasa. Sasaran
mereka adalah 4,5 juta pelanggan Telkomsel GPRS.
Dampak penggunaan telepon seluler yang pertama adalah
meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh dan mengurangi
jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Menurut
Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler memfasilitasi
“terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di dunia modern yang
sibuk saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era
pra-handphone, hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja sambil
berjalan-jalan atau duduk di kafe.
Kedua, dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara
seseorang melakukan bisnis. Sebuah studi di tahun 2007 oleh Australia National
University melaporkan bahwa hampir setengah dari subjek yang diwawancarai
mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa telepon
seluler. Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan
bahwa setengah dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis
saat melakukan liburan, mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan
pribadi. Temuan lain adalah memiliki handphone meningkatkan beban kerja
seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa handphone meningkatkan
produktivitas mereka.
Ketiga adalah dampak demografis. Telepon seluler memiliki
pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama
mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan
menggunakn handphone dan tidak tergantung pada kunjungan dari orang lain untuk
tetap berhubungan dengan dunia luar.
Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan
mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia
Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka
berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.
Keempat, memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi
dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging),
dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan
percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan
umum atau di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler smartphone,
pengguna dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka, meningatkan
jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam berkomunikasi, kita tidak lagi
harus bertatap muka apabila ingin berbicara, kia bisa menggunakan ponsel untuk
menelpon, sms, bahkan videocall. Jangankan untuk kegiatan sehari-hari, pada
saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita dengan mudah telpon atau sms
untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita tidak sempat berkunjung, kurang
afdol memang, tapi setidaknya kita telah dimudahkan dengan cara itu.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih, kita
sebagai masyarakat harus mampu menyikapi dengan cermat, jangan sampai kita
mendapatkan kerugian gara-gara menggunakan teknologi tinggi hanya karena
ikut-ikutan saja atau gaya-gayaan semata. Terutama saat ingin membeli ponsel
baru, itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kita, jangan kita membeli
ponsel karena sedang trendnya, padahal kita belum menguasai benar cara
pengoprasiannya, dan yang terjadi justru akan mubadzir sebab tidak dapat
menggunakanfasilitas yang terdapat dalam ponsel tersebut.
Dampak Negatif
Jangan Biarkan Teknologi Jadi Antisosial. Teknologi
itu seperti api. Seringnya menjadi kawan, tetapi kadang kala bisa juga menjadi
lawan. Teknologi merupakan kawan karena memudahkan kita bekerja dan juga
bersosialisasi. Akan tetapi, ketika teknologi mulai mengusik privasi manusia
dan melanggar norma-norma kepatutan sosial, teknologi pun mulai menjadi lawan.
Telepon genggam, misalnya, sebagai salah satu teknologi yang paling cepat
perkembangannya-baik dalam hal teknologinya sendiri maupun dalam hal jumlah
penggunanya- mempunyai dampak sosial yang negatif yang makin lama makin
memprihatinkan. Sekarang, sungguh sulit menikmati tontonan di bioskop tanpa
diganggu bunyi dering telepon genggam.
Di masa lalu, jika ada dua atau tiga orang mengobrol
dan berisik selama pertunjukan bioskop, kelompok orang tersebut sangat mungkin
akan ditegur oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Tetapi, siapa yang pernah
menegur orang yang telepon genggamnya berbunyi selama pertunjukan bioskop? Jika
kita nekat menegur, salah-salah kita yang dianggap rewel, bawel, dan sok benar
sendiri. Padahal, jangkauan bunyi telepon genggam lebih luas dari sekadar suara
obrolan dua tiga orang. Gangguan-gangguan di atas tentu saja dapat dengan mudah
dieliminasi apabila kita sebagai pengguna telepon genggam mawas diri dan
menyadari bahwa di beberapa tempat, seperti tempat ibadah, rumah sakit, dan
bioskop, lebih sopan jika kita mematikan pesawat telepon genggam kita atau mengaturnya
menjadi silent mode.
Fasilitas bluetooth juga akan berdampak negatif
apabila si pengguna tidak dapat menggunakannya dengan positif, seperti pada
menyebarnya gambar-gambar porno yang juga dimulai karena penikmat fasilitas
camera ponsel tidak mau menggunakannya dengan benar. Telepon genggam berkamera
megapiksel sangat potensial menyebabkan banyaknya pelanggaran hak cipta,
terutama untuk screensaver, salah satu mobile content yang paling laku saat ini
selain ringtones. Jika tadinya harus membayar royalti untuk men-download
screensaver Disney atau Hello Kitty yang sangat populer di Jepang, sekarang
remaja Jepang dengan mudah bisa memotret gambar Disney atau Hello Kitty yang
diinginkan dengan telepon genggam berkamera megapiksel dan menjadikannya screensaver
dengan kualitas gambar yang setara dengan gambar yang didistribusikan secara
legal oleh content provider.
Selain daripada itu, penggunaan ponsel di lingkungan sekolah. Banya
sekolah-sekolah yang melarang bahwa siswanya tidak boleh membawa alat komunikasi
tersebut ke dalam lingkungan sekolah. Namun yang terjadi justru para guru yang
membawa ponsel seenaknya, bahkan sering pula digunakan didalam kelas saat
sedang mengajar murid-muridnya. Entah benar atau tidak tindakan tersebut, yang
jelas dapat pula menimbulkan kesenjangan sosial antara guru dan siswanya.
Padahal saat-saat sekarang siapa yang tidak memiliki benda yang bernama
handphone.
Dampak negatif yang timbul akibat penggunaan telephone
yang terlalu lama akan mengganggu kesehatan penggunanya. Hal ini disebabkan
oleh radiasi gelombang elektromagnetik yang keluar dari handphone. Handphone
dengan sinyal yang tidak teratur juga tidak baik bagi kesehatan, ketika
handphone sedang mencari sinyal, radiasi yang keluar justru semakin kuat. Ada 2
penyakit yang timbul akibat terlalu sering menggunakan handphone, yaitu
penyakit alzheimer (kepikunan dini) dan penyakit tumor non kanker. Sebuah
penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan telepon seluler tidak menunjukkan
hubungan dengan peningkatan risiko glioma. Namun, kasusnya mungkin berbeda
untuk penggunaan telepon seluler secara intensif selama bertahun-tahun. Glioma
merupakan jenis kanker otak yang paling sering ditemukan. Dan selain itu juga
penggunaan telephon seluler yang terlalu lama akan menyebabkan gangguan
pendengaran pada telinga kita.
Selain itu, ada beberapa dampak negatif penggunaan telepon seluler,
seperti:
- Bagi anak yang telah memiliki telepon
selular, mampu mengganggu tingkat konsentrasi si anak saat belajar (konsentrasi
justru tertuju pada fitur games, jaringan sosial, SMS, dan lain sebagainya)
- Efek radiasi telepon selular yang
berbahaya bagi otak (telepon selular mengubah suara menjadi gelombang
elektromagnetik seperti halnya radio. Kuatnya pancaran gelombang dan letak
telepon selular yang menempel di kepala akan mengubah sel-sel otak hingga
berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker)
- Mampu mengundang tingkat kriminalitas
(dapat mengundang orang lain untuk melakukan tindakan pencurian atau
penjambretan telepon selular seseorang)
- Bagi pelajar, mampu berpotensi
mempengaruhi sikap dan perilaku siswa (jika tidak ada pengontrolan dari guru
atau orang tua, telepon selular dapat digunakan sebagai tayangan gambar atau
video porno yang sama sekali tak layak dikonsumsi pelajar dan kaum terdidik
lainnya)
- Pemborosan uang yang sia-sia
(memiliki telepon selular tidak lepas dari penggunaan pulsa dari kartu perdana,
dan penggunaan pulsa inilah yang dapat menjadikan seorang konsumen telepon
selular bertindak boros)
- Dari segi psikologis , manusia
menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar (dengan
fasilitas yang dimiliki oleh telepon selular, maka di zaman yang serba canggih
dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu
beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Mulai dari
mengisi pulsa, transfer uang, memesan tiket, belanja, hingga memesan makanan
dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat sedikitpun).