Saturday 7 December 2013

KETERKAITAN NERKOBA TERHADAP SEKS BEBAS

hai gan,kali ini kita coba menyimak keterkaitan narkoba dengan seks bebas . . . langsung saja,APAKAH PENYALAHGUNAAN NARKOBA TERKAIT DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS ?????????APAKAH NARKOBA PENYEBAB MARAKNYA SEKS BEBAS???ATAUKAH SEKS BEBAS YANG MENYEBABKAN MENINGKATNYA PENYALAHGUNAAN NARKOBA??? nah coba kita simak ya sob..

Dampak kerja extacy dalam tubuh kita adalh memicu detak nadi lebih cepat dari normal,bila normal detak nadi adalah 60-80 detik permenit,sedangkan setelah konsumsi extacy detak nadi bis sampai lebih dari 120 permenit artinya dua kali kerja normal.Detik nadi yang terpacu lebih cepat mengakibatkan badan tidak bisa diam,tetapi harus bergerak istilahnya tripping.Sederhananya adalah bila kita melakukan aktifitas lari cepat maka detak nadi kitapun akan terpacu lebih cepat,saat kita berhenti otomatis kita tidak bisa langsung diam,tetapi harus bergerak sampai detak itu pelan-pelan menurrun.Efek extacy sendiri saa ON cukup lama,bisa lebih dari satu jam tergantung jumlah dan kualitas extacy sendiri.
Saat DROP di mana efek extacy telah berkurang di detak nadi, efek berikutnya adalah menstimulan libido seks.Saat kondisi seperti ini maka siapapun tidak merasa perlu untuk menseleksi siapa part seksnya..

gitu gan,sekarang coba kita simak efek shabu dan seks bebas...
Shabu adalah jenis narkoba yang memiliki efek merangsang Susunan Saraf Pusat(SSP) untuk bekerja. efek dari sabu ini bisa merangsang seseorang untuk bekerja atau bertahan beraktifitas leebih lama dari normal,bisa lebih dari dua hari dua malam.
Biasanya orang mengkonsumsi shabu seringkali dikaitkan dengan tujuan orientasi , misalkan kemampuan beraktifitas lebih,lembur kerja atau untuk orientasi kekuatan,aktifitas seksual.
Saalah satu orientasi seseorang mengkonsumsi narkoba jenis shabu adalah untuk mendukung aktifitas seksual mereka.Harapan mereka adalah dengan mengkonsumsi shabu,dapat memberikan kekutan lebih lam memuaskan lawan seksnya.

putaw dan seks bebas,,,,
Narkoba jenis putaw(heroin atau opium)merupakan narkoba yang tingkat ketergantungannya sangat tinggi,sehingga bila tanpa putw mereka akan kesakitan atau"sakauw".Pemakaian jeis putaw ini menyababkan seseorang harus terus-menerus mengkonsumsi,maka untuk memenuhi kebutuhan mengkonsumsi putaw mereka rela melakukan apapun,seperti mencuri,merampok,atau melakukan seks komersial seperti pelacur dan gigolo.Pada saat mereka mencoba putus obatpun,ada efek yang ditimbulkan berkaitan dengan libido seks mereka.Tahapan sakit sakauw seperti gunung,awalnya tidak terlalu sakit,kemudian sakitnya memuncak pada hari ketiga atau keempat kemudian menurun kembali dan selanjutnya perlahan di hari ke tujuh sakitnya mulai menghilang,pada saat sakitnya hilang ternyata efek lainnya adalah menimbulkan keinginan berhubungas seksual..

jadi sob jgn coba-coba memakai narkoba karena efek yang di timbulkan sangat besar,merugikan diri sendiri,orangtua,orang-orang di sekitar kita.smoga bermanfaat.. .
Selengkapnya di http://www.maseteguh.com/2015/11/memasang-kode-unit-iklan-adsense.html#ixzz4MoUVmb9a

Thursday 5 December 2013

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN




A. Pengertian Strategi Komunikasi
Keberhasilan kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain pihak jika tidak ada strategi komunikasi yang baik efek dari proses komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan tidak mungkin akan menimbulkan pengaruh negatif. Sedangkan untuk menilai proses komunikasi dapat ditelaah dengan menggunakan model-model komunikasi. Dalam proses kegiatan komunikasi yang sedang berlangsung atau sudah selesai prosesnya maka untuk menilai keberhasilan proses komunikasi tersebut terutama efek dari proses komunikasi tersebut digunakan telaah model komunikasi.
Menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku berjudul “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyatakan bahwa :
“.... strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi”. (1981 : 84).

Para pakar ilmu komunikasi mengelompokkan pembagian komunikasi dalam bentuk yang bermacammacam. Sebagaimana telah dipaparkan Dedy Mulyana dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar bahwasanya komunikasi dilihat dari peserta komunikasinya terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
 1.    Komunikasi Antarpersonal
Komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi yang lain secara langsung, baik secara verbal maupun nonverbal. Bentuk khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik (dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang, seperti suami-istri, dua sejawat, dua sahabat dekat, guru-murid, dan sebagainya.
Ciri-ciri komunikasi diadik adalah: 
    Pihak-pihak yang berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat.
    Pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara verbal ataupun nonverbal.
2.    Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga , kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan. Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut (small group communication). Kminikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antar pribadi berlaku juga bagi komunikasi kelompok.
3.    Komunikasi Massa
Komunikasi massa (mass communication) adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak(surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar dibanyak tempat, anonym, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi antarpribadi, komunikasi kelompok dan komunikasi organisasi berlangsung juga dalam proses untuk mempersiapkan pesan yang disampaikan media massa ini.
DeFleur & McQuails mendefinsikan komunikasi massa sebagai “suatu proses melalui mana komunikator-komunikator menggunakan media untuk menyebarluskan pesan-pesan secara luas dan terus-menerus menciptakan makna-makna serta diharapkan dapat mempengaruhi khalayak yang besar dan beragam dengan melalui berbagai macam cara.” Definisi lain datang dari Littlejohn yang mengatakan “komunikasi massa adalah suatu proses dengan mana organisasi-organisasi media memproduksi dan mentransmisikan pesan-pesan kepada publik yang besar, dan proses di mana pesan-pesan itu dicari, digunakan, dimengerti, dan dipengaruhi oleh audien.” Ini artinya, proses produksi dan transmisi pesan dalam komunikasi massa sangat dipengaruhi oleh kebutuhan dan kepentingan audience 

Tujuan Komunikasi Pemasaran


Menurut Kennedy dan Soemanegara (hal 119), tujuan komunikasi pemasaran adalah untuk mencapai tiga tahap perubahan, yaitu:
1. Perubahan pengetahuan
Dalam tahap ini perusahaan memberikan pengetahuan kepada konsumen tentang keberadaan produk, bentuk produk, untuk apa produk itu diciptakan dan ditujukan kepada siapa.

2. Perubahan sikap
Perubahan sikap tentunya mengarah kepada keinginan untuk mencoba produk. Pada tahap ini ditentukan oleh tiga komponen yaitu:
a. Efek kognitif yaitu membentuk kesadaran informasi tertentu, yang mengakibatkan perubahan pada aspek pengetahuan, kepercayaan atau keyakinan.
b. Efek afeksi yaitu memberikan pengaruh untuk melakukan sesuatu. Yang diharapkan adalah realisasi pembelian.
c. Efek konatif yaitu membentuk pola khalayak menjadi perilaku selanjutnya. Yang diharapkan adalah pembelian ulang.

3. Perubahan perilaku
Perubahan perilaku dimaksudkan agar konsumen tidak beralih pada produk lain dan terbiasa menggunakannya. Penerapan strategi dan teknik komunikasi pemasaran harus tepat, karena harus disesuaikan dengan karakteristik produk, segmen pasar yang dituju, tujuan pemasaran yang ingin dicapai serta karakter dan kondisi perusahaan.

Program komunikasi yang efektif pasti memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan komunikasi adalah penggunaan secara terencana dan terkoordinasi dari berbagai metode komunikasi dalam upaya atau tujuan untuk memecahkan suatu problem tertentu. Metode atau alat komunikasi dalam komunikasi pemasaran mengacu pada media atau saluran komunikasi yang efektif untuk kegiatan promosi.

Selengkapnya di http://www.maseteguh.com/2015/11/memasang-kode-unit-iklan-adsense.html#ixzz4MoUVmb9a