Tuesday 22 April 2014

Dampak Penggunaan Telepon Seluler

Selengkapnya di http://www.maseteguh.com/2015/11/memasang-kode-unit-iklan-adsense.html#ixzz4MoUVmb9a

Dampak Positif
Handphone merupakan salah satu dari perkembangan teknologi. Dengan kecanggihan teknologi saat ini, fungsi handphone tidak hanya sebagai alat komunikasi biasa, tetapi manusia juga dapat mengakses internet, SMS, berfoto dan juga saling mengirim data. Dampak yang ditimbulkan dari handpone mungkin tidak kita sadari sama sekali. Selain memudahkan dalam berkomunikasi sebagai dampak positif yang manusia dapatkan, terdapat pula dampak negatif yang manusia dapatkan sebagai akibat menggunakan handphone atau telepon genggam ini.
Kehadiran HSDPA dari jalur seluler GSM memang sanggup menepis mimpi buruk internet lelet. Berbekal bandwith hingga 3,6 megabits per detik (mbps), teknologi 3,5G ini meninggalkan pendahulunya. GPRS hanya sanggup membawa data hingga 50 kbps. Penerusnya, EDGE yang juga dikenal dengan 2,75G, mentok di 150 kbps. Sedangkan WCDMA alias 3G baru bisa mengusung data secepat 384 kbps. Tak mengherankan jika HSDPA segera menjadi idola baru operator telekomunikasi di Indonesia. Teknologi nirkabel pita lebar ini menjadi tumpuan untuk mendongkrak jumlah pengguna internet pita lebar di Indonesia. Indosat memelopori layanan ini pada penghujung tahun silam, lalu disusul oleh XL. Keduanya sama-sama menawarkan HSDPA sebagai paket akses data supercepat. Mereka juga menyediakan kartu data PCMCIA dan modem USB yang kompatibel dengan HSDPA. Belakangan, awal April lalu, Telkomsel ikut mengusung akses data via HSDPA. Mereka mengklaim kecepatan akses datanya sampai 3,2 mbps atau 10-40 kali lebih cepat dari koneksi dial up internet biasa. Sasaran mereka adalah 4,5 juta pelanggan Telkomsel GPRS.
Dampak penggunaan telepon seluler yang pertama adalah meningkatkan konektivitas, baik jarak dekat maupun jarak jauh dan mengurangi jumlah waktu dimana kita tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain. Menurut Kate Fox dari Pusat Penelitian Masalah Sosial, telepon seluler memfasilitasi “terapi gosip” dan bertindak sebagai “garis hidup sosial” di dunia modern yang sibuk saat ini. Kita perlu hadir secara fisik dengan seseorang di era pra-handphone, hari ini kita dapat berbicara dengan seseorang dimana saja sambil berjalan-jalan atau duduk di kafe.
Kedua, dampak telepon seluler telah mempengaruhi cara seseorang melakukan bisnis. Sebuah studi di tahun 2007 oleh Australia National University melaporkan bahwa hampir setengah dari subjek yang diwawancarai mengatakan tidak mungkin atau sulit untuk melakukan pekerjaan tanpa telepon seluler.  Dampak telepon seluler bagi kehidupan sosial juga menemukan bahwa setengah dari responden menggunakan handphone mereka untuk tujuan bisnis saat melakukan liburan, mengaburkan batas antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi. Temuan lain adalah memiliki handphone meningkatkan beban kerja seseorang, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa handphone meningkatkan produktivitas mereka.
Ketiga adalah dampak demografis. Telepon seluler memiliki pengaruh yang berbeda pada demografis yang berbeda. Warga lanjut usia, terutama mereka yang memiliki masalah mobilitas, bisa mengurangi rasa terisolasi dengan menggunakn handphone dan tidak tergantung pada kunjungan dari orang lain untuk tetap berhubungan dengan dunia luar.
Dampak positif handphone bagi anak-anak dan remaja adalah memungkinkan mereka mengembangkan kemandirian mereka. Penelitian tahun 2007 oleh Australia Nastional University mengungkapkan bahwa 30% orang tua akan membiarkan anak mereka berada di luar jika memegang handphone agar tetap bisa dihubungi.
Keempat, memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dalam berbagai cara, termasuk panggilan, pesan teks, IM (Instant Messaging), dan email. Berkomunikasi melalui teks memungkinkan seseorang untuk melakukan percakapan dengan orang lain yang mungkin tidak tepat untuk dilakukan di depan umum atau di acaraa tertentu. Dengan terciptanya telepon seluler smartphone, pengguna dapat mengakses akun jejaring sosial melalui handphone mereka, meningatkan jumlah metode dimana seseorang dapat berkomunikasi.
Teknologi ponsel juga memudahkan kita dalam berkomunikasi, kita tidak lagi harus bertatap muka apabila ingin berbicara, kia bisa menggunakan ponsel untuk menelpon, sms, bahkan videocall. Jangankan untuk kegiatan sehari-hari, pada saat hari raya iedul fitri saja contohnya, kita dengan mudah telpon atau sms untuk mengucapkan maaf lahir batin apabila kita tidak sempat berkunjung, kurang afdol memang, tapi setidaknya kita telah dimudahkan dengan cara itu.
Dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih, kita sebagai masyarakat harus mampu menyikapi dengan cermat, jangan sampai kita mendapatkan kerugian gara-gara menggunakan teknologi tinggi hanya karena ikut-ikutan saja atau gaya-gayaan semata. Terutama saat ingin membeli ponsel baru, itu juga harus disesuaikan dengan kebutuhan kita, jangan kita membeli ponsel karena sedang trendnya, padahal kita belum menguasai benar cara pengoprasiannya, dan yang terjadi justru akan mubadzir sebab tidak dapat menggunakanfasilitas yang terdapat dalam ponsel tersebut.
Dampak Negatif

Jangan Biarkan Teknologi Jadi Antisosial. Teknologi itu seperti api. Seringnya menjadi kawan, tetapi kadang kala bisa juga menjadi lawan. Teknologi merupakan kawan karena memudahkan kita bekerja dan juga bersosialisasi. Akan tetapi, ketika teknologi mulai mengusik privasi manusia dan melanggar norma-norma kepatutan sosial, teknologi pun mulai menjadi lawan. Telepon genggam, misalnya, sebagai salah satu teknologi yang paling cepat perkembangannya-baik dalam hal teknologinya sendiri maupun dalam hal jumlah penggunanya- mempunyai dampak sosial yang negatif yang makin lama makin memprihatinkan. Sekarang, sungguh sulit menikmati tontonan di bioskop tanpa diganggu bunyi dering telepon genggam.
Di masa lalu, jika ada dua atau tiga orang mengobrol dan berisik selama pertunjukan bioskop, kelompok orang tersebut sangat mungkin akan ditegur oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Tetapi, siapa yang pernah menegur orang yang telepon genggamnya berbunyi selama pertunjukan bioskop? Jika kita nekat menegur, salah-salah kita yang dianggap rewel, bawel, dan sok benar sendiri. Padahal, jangkauan bunyi telepon genggam lebih luas dari sekadar suara obrolan dua tiga orang. Gangguan-gangguan di atas tentu saja dapat dengan mudah dieliminasi apabila kita sebagai pengguna telepon genggam mawas diri dan menyadari bahwa di beberapa tempat, seperti tempat ibadah, rumah sakit, dan bioskop, lebih sopan jika kita mematikan pesawat telepon genggam kita atau mengaturnya menjadi silent mode.
Fasilitas bluetooth juga akan berdampak negatif apabila si pengguna tidak dapat menggunakannya dengan positif, seperti pada menyebarnya gambar-gambar porno yang juga dimulai karena penikmat fasilitas camera ponsel tidak mau menggunakannya dengan benar. Telepon genggam berkamera megapiksel sangat potensial menyebabkan banyaknya pelanggaran hak cipta, terutama untuk screensaver, salah satu mobile content yang paling laku saat ini selain ringtones. Jika tadinya harus membayar royalti untuk men-download screensaver Disney atau Hello Kitty yang sangat populer di Jepang, sekarang remaja Jepang dengan mudah bisa memotret gambar Disney atau Hello Kitty yang diinginkan dengan telepon genggam berkamera megapiksel dan menjadikannya screensaver dengan kualitas gambar yang setara dengan gambar yang didistribusikan secara legal oleh content provider.
Selain daripada itu, penggunaan ponsel di lingkungan sekolah. Banya sekolah-sekolah yang melarang bahwa siswanya tidak boleh membawa alat komunikasi tersebut ke dalam lingkungan sekolah. Namun yang terjadi justru para guru yang membawa ponsel seenaknya, bahkan sering pula digunakan didalam kelas saat sedang mengajar murid-muridnya. Entah benar atau tidak tindakan tersebut, yang jelas dapat pula menimbulkan kesenjangan sosial antara guru dan siswanya. Padahal saat-saat sekarang siapa yang tidak memiliki benda yang bernama handphone.
Dampak negatif yang timbul akibat penggunaan telephone yang terlalu lama akan mengganggu kesehatan penggunanya. Hal ini disebabkan oleh radiasi gelombang elektromagnetik yang keluar dari handphone. Handphone dengan sinyal yang tidak teratur juga tidak baik bagi kesehatan, ketika handphone sedang mencari sinyal, radiasi yang keluar justru semakin kuat. Ada 2 penyakit yang timbul akibat terlalu sering menggunakan handphone, yaitu penyakit alzheimer (kepikunan dini) dan penyakit tumor non kanker. Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan telepon seluler tidak menunjukkan hubungan dengan peningkatan risiko glioma. Namun, kasusnya mungkin berbeda untuk penggunaan telepon seluler secara intensif selama bertahun-tahun. Glioma merupakan jenis kanker otak yang paling sering ditemukan. Dan selain itu juga penggunaan telephon seluler yang terlalu lama akan menyebabkan gangguan pendengaran pada telinga kita.
Selain itu, ada beberapa dampak negatif penggunaan telepon seluler, seperti:
-       Bagi anak yang telah memiliki telepon selular, mampu mengganggu tingkat konsentrasi si anak saat belajar (konsentrasi justru tertuju pada fitur games, jaringan sosial, SMS, dan lain sebagainya)
-       Efek radiasi telepon selular yang berbahaya bagi otak (telepon selular mengubah suara menjadi gelombang elektromagnetik seperti halnya radio. Kuatnya pancaran gelombang dan letak telepon selular  yang menempel di kepala akan mengubah sel-sel otak hingga berkembang abnormal dan potensial menjadi sel kanker)
-       Mampu mengundang tingkat kriminalitas (dapat mengundang orang lain untuk melakukan tindakan pencurian atau penjambretan telepon selular seseorang)
-       Bagi pelajar, mampu berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku siswa (jika tidak ada pengontrolan dari guru atau orang tua, telepon selular dapat digunakan sebagai tayangan gambar atau video porno yang sama sekali tak layak dikonsumsi pelajar dan kaum terdidik lainnya)
-       Pemborosan uang yang sia-sia (memiliki telepon selular tidak lepas dari penggunaan pulsa dari kartu perdana, dan penggunaan pulsa inilah yang dapat menjadikan seorang konsumen telepon selular bertindak boros)
-       Dari segi psikologis , manusia menjadi malas untuk bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar (dengan fasilitas yang dimiliki oleh telepon selular, maka di zaman yang serba canggih dan modern ini segalanya bisa dilakukan dengan duduk di tempat tanpa perlu beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan aktivitas seseorang. Mulai dari mengisi pulsa, transfer uang, memesan tiket, belanja, hingga memesan makanan dapat dilakukan tanpa beranjak dari tempat sedikitpun).


0 komentar:

Post a Comment